

GALELA
Demografis

Galela adalah sebuah kecamatan yang terletak pesisir pantai bagian utara pulau Halmahera di Kabupaten Halmahera Utara, provinsi Maluku Utara, Indonesia. Penduduk kecamatan ini berjumlah 9.229 jiwa (2021), dengan luas wilayah 48,80 km², dan kepadatan penduduk 189 jiwa/km².
TOBELO
Demografis

Tobelo merupakan kecamatan yang berada di kabupaten Halmahera Utara, provinsi Maluku Utara, Indonesia, dan juga merupakan ibukota atau pusat pemerintahan dari Halmahera Utara. Pada tahun 2004 melalui pemilihan distrik menjadi Kabupaten Halmahera Utara yang sebelumnya merupakan sebuah kecamatan.[2] Penduduk kecamatan ini berjumlah 34.648 jiwa (2021), dengan luas wilayah 57,81 km², dan kepadatan penduduk 596,23 jiwa/km².
Geografis
Kabupaten Halmahera Utara terdiri dari 17 kecamatan, salah satunya adalah Kecamatan Tobelo. Kecamatan Tobelo beribukota di desa Gamsungi dengan jarak ke ibukota kabupaten sejauh 0 km. Kecamatan Tobelo berbatasan dengan;
- Sebelah Utara: Kecamatan Tobelo Utara
- Sebelah Selatan: Kecamatan Tobelo Tengah
- Sebelah Barat: Kabupaten Halmahera Barat
- Sebelah Timur: Laut
Demografi
Penduduk kabupaten Halmahera Utara, pada umumnya merupakan etnis atau suku Tobelo, dan ada juga sebahagian suku Togutil dan suku Logion. Beberapa pendatang dari daerah lain juga ada di Tobelo, seperti suku Jawa, Bugis, Ambon dan lainnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik kabupaten Halmahera Utara tahun 2020 mencatat bahwa 63,38% penduduk kecamatan Tobelo memeluk agama Kristen, dimana Protestan 60,04% dan Katolik 3,38%. Kemudian yang memeluk agama Islam berjumlah 36,50%, Hindu 0,06%, Budha 0,02%, Konghucu 0,01% dan lainnya 0,03%. Untuk sarana rumah ibadah, terdapat 59 bangunan gereja Protestan, 6 bangunan gereja Katolik, 21 bangunan masjid dan 5 bangunan musholah.
TOBELO SELATAN
Demografis

Daftar Desa
Tobelo Selatan adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara, Indonesia. Penduduk kecamatan ini berjumlah 15.240 jiwa (2021), dengan luas wilayah 127,28 km², dan kepadatan penduduk 119 jiwa/km².
Demografi
Penduduk kabupaten Halmahera Utara, pada umumnya merupakan etnis atau suku Tobelo, dan ada juga sebahagian suku Togutil dan suku Logion. Beberapa pendatang dari daerah lain juga ada di Tobelo Selatan, seperti suku Sangir, Jawa, Bugis, Ambon dan lainnya.
Berdasarkan data Sensus Penduduk Indonesia 2021, mencatat bahwa mayoritas penduduk kecamatan Tobelo Selatan memeluk agama Kristen. Persentasi penduduk berdasarkan agama yang dianut ialah Kristen sebanyak 94,57% dimana Protestan 94,47% dan Katolik 0,10%. Kemudian yang memeluk agama Islam berjumlah 5,43%.[4] Untuk sarana rumah ibadah, terdapat 28 bangunan gereja Protestan, 1 bangunan masjid dan 2 bangunan musholah.
KAO
Demografis

Daftar Desa
Kao adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara, Indonesia. Penduduk kecamatan ini berjumlah 9.439 jiwa (2021), dengan luas wilayah 116,93 km², dan kepadatan penduduk 83 jiwa/km².[2] Di kecamatan Kao terdapat sebuah Bandara yakni Bandara Kuabang Kao, yang dibuat pada masa penjajahan Jepang Perang Dunia II. Peninggalan Jepang seperti Meriam terdapat di kawasan ini.
Demografi
Penduduk kabupaten Halmahera Utara, pada umumnya merupakan etnis atau suku Tobelo. Suku bangsa yang ada di Kao selain suku Tobelo adalah suku Kisar, Pagu, Ternate, Ambon, Jawa, Modole, asal Maluku, dan suku lainnya.[2]
Berdasarkan data Sensus Penduduk Indonesia 2010, mencatat bahwa mayoritas penduduk kecamatan Kao memeluk agama Kristen. Persentasi penduduk berdasarkan agama yang dianut ialah Kristen sebanyak 73,70% dimana Protestan 73,22% dan Katolik 0,48%. Kemudian yang memeluk agama Islam berjumlah 26,25%, dan lainnya 0,05%.[3] Untuk sarana rumah ibadah, terdapat 24 bangunan gereja Protestan dan 6 bangunan masjid.
MALIFUT
Demografis

Daftar Desa
Malifut adalah sebuah kecamatan yang berada di Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara, Indonesia. Penduduk kecamatan ini berjumlah 13.325 jiwa (2021), dengan luas wilayah 254,85 km², dan kepadatan penduduk 52 jiwa/km²
Demografi
Penduduk kabupaten Halmahera Utara, pada umumnya merupakan etnis atau suku Tobelo. Sementara suku bangsa yang ada di Malifut mayoritas adalah suku Makian, kemudian suku Pagu, Malifut. Ada juga suku lainnya seperti Ternate, Sangir, Ambon, Jawa, Modole, dan suku asal Maluku lainnya. Bahasa sehari-hari yang digunakan adalah bahasa Melayu Ternate, bahasa Pago dan bahasa Seram Barat.[2]
Warga Makian merupakan transmigrasi lokal sejak tahun 1975 karena adanya ancaman letusan gunung Kie Besi yang diprediksi akan meletus pada tahun itu oleh pemerintah pusat. Sehingga perpindahan masyarakat suku Makian ke daratan Halmahera ini dilakukan dan memindahkan seluruh perangkat pemerintahan. Tetapi letusan yang diprediksi tidak terjadi pada tahun itu melainkan 13 tahun kemudian, tepatnya tahun 1988. Akibat letusan, gunung Kie Besi terbelah menjadi dua bagian.
Berdasarkan data Sensus Penduduk Indonesia 2010, mencatat bahwa mayoritas penduduk kecamatan Malifut memeluk agama Islam. Persentasi penduduk berdasarkan agama yang dianut ialah Islam sebanyak 73,80%, kemudian Kristen sebanyak dengan dominan Protestan sebanyak 23,05% dan selebihnya Katolik sebanyak 0,81%. Kemudian Buddha 0,01%, Konghucu 0,01% dan lainnya 2,33%.[4] Untuk sarana rumah ibadah, terdapat 18 bangunan masjid, 6 bangunan gereja Protestan dan 1 bangunan mushola.
LOLODA UTARA
Demografis

Daftar Desa
Loloda Utara adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara, Indonesia. Penduduk kecamatan ini berjumlah 10.224 jiwa (2021), dengan luas wilayah 279,83 km², dan kepadatan penduduk 37 jiwa/km²
Demografi
Penduduk kabupaten Halmahera Utara, pada umumnya merupakan etnis atau suku Tobelo. Sementara suku bangsa yang ada di Loloda Utara mayoritas adalah suku Loloda. Selain itu, ada juga suku Galela, Talaud, dan suku lain seperti Jawa, Sangir, dan suku asal Maluku lainnya. Bahasa sehari-hari yang digunakan adalah bahasa Melayu Ternate.[2]
Berdasarkan data Sensus Penduduk Indonesia 2010, mencatat bahwa mayoritas penduduk kecamatan Loloda Utara memeluk agama Kristen. Persentasi penduduk berdasarkan agama yang dianut ialah Kristen sebanyak 66,58% dengan dominan Protestan sebanyak 66,42% dan selebihnya Katolik sebanyak 0,16%. Sebagian lagi beragama Islam yakni 33,40%, kemudian Buddha dan Konghucu sebanyak 0,02%.[4] Rumah ibadah di kecamatan Loloda Utara terdiri dari 37 gereja Protestan, 5 masjid dan 1 muhsola.
TOBELO UTARA
Demografis

Daftar Desa
Tobelo Utara adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara, Indonesia. Penduduk kecamatan ini berjumlah 11.952 jiwa (2021), dengan luas wilayah 165,27 km², dan kepadatan penduduk 72 jiwa/km²
Demografi
Penduduk kabupaten Halmahera Utara, pada umumnya merupakan etnis atau suku Tobelo. Suku bangsa yang dominan di Tobelo Utara adalah suku Galela. Selain itu ada juga suku Ambelau, Jawa, Pagu, Ternate, Ambon, Modole, dan suku asal Maluku lainnya. Bahasa sehari-hari yang digunakan warga dominan bahasa Melayu Ternate.[1]
Berdasarkan data Sensus Penduduk Indonesia 2010, mencatat bahwa mayoritas penduduk kecamatan Tobelo Utara memeluk agama Islam. Persentasi penduduk berdasarkan agama yang dianut ialah Islam sebanyak 71,35%, kemudian Kristen sebanyak 27,99% dimana Protestan 27,94% dan Katolik 0,05%, dan lainnya 0,66%.[3] Untuk sarana rumah ibadah terdapat 10 bangunan masjid, 6 mushola, dan 5 bangunan gereja Protestan
TOBELO TENGAH
Demografis

Tobelo Tengah adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara, Indonesia. Penduduk kecamatan ini berjumlah 15.720 jiwa (2021), dengan luas wilayah 57,13 km², dan kepadatan penduduk 275 jiwa/km²
Demografi
Penduduk kabupaten Halmahera Utara, pada umumnya merupakan etnis atau suku Tobelo. Suku bangsa yang ada di Tobelo Tengah selain suku Tobelo adalah suku Kisar, Pagu, Ternate, Ambon, Jawa, Modole, asal Maluku, dan suku lainnya.[2]
Berdasarkan data Sensus Penduduk Indonesia 2010, mencatat bahwa mayoritas penduduk kecamatan Tobelo Tengah memeluk agama Kristen. Persentasi penduduk berdasarkan agama yang dianut ialah Kristen sebanyak 96,43% dimana Protestan 95,72% dan Katolik 0,71%. Sebagian lagi beragama Islam 3,48%, Buddha 0,04%, Hindu 0,02%, Konghucu 0,01% dan lainnya 0,02%.[3] Untuk sarana rumah ibadah terdapat 37 bangunan gereja Protestan.
TOBELO TIMUR
Demografis

Tobelo Timur adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara, Indonesia. Penduduk kecamatan ini berjumlah 7.074 jiwa (2021), dengan luas wilayah 67,58 km², dan kepadatan penduduk 105 jiwa/km²
Demografi
Penduduk kabupaten Halmahera Utara, pada umumnya merupakan etnis atau suku Tobelo. Suku bangsa yang ada di Tobelo Timur selain suku Tobelo adalah suku Ternate yang kebanyakan di desa Yaro. Suku lain yakni suku Pagu, Jawa, Ambon, Modole, dan suku asal Maluku lainnya. Bahasa sehari-hari yang digunakan warga dominan bahasa Melayu Ternate dan bahasa Tobelo.[3]
Berdasarkan data Sensus Penduduk Indonesia 2020, mencatat bahwa mayoritas penduduk kecamatan Tobelo Timur memeluk agama Kristen. Persentasi penduduk berdasarkan agama yang dianut ialah Kristen sebanyak 99,99% dimana Protestan 99,93% dan Katolik 0,06%.[4] Untuk sarana rumah ibadah terdapat 20 bangunan gereja Protestan.
TOBELO BARAT
Demografis

Daftar Desa
Tobelo Barat adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara, Indonesia. Penduduk kecamatan ini berjumlah 6.240 jiwa (2021), dengan luas wilayah 236,72 km², dan kepadatan penduduk 26 jiwa/km²
Demografi
Penduduk kabupaten Halmahera Utara, pada umumnya merupakan etnis atau suku Tobelo. Suku bangsa yang ada di Tobelo Barat selain suku Tobelo adalah suku Jawa yang kebanyakan di desa Sukamaju. Suku lain yakni suku Pagu, Ternate, Ambon, Modole, dan suku asal Maluku lainnya. Bahasa sehari-hari yang digunakan warga dominan bahasa Melayu Ternate dan bahasa Tobelo.[3]
Berdasarkan data Sensus Penduduk Indonesia 2020, mencatat bahwa mayoritas penduduk kecamatan Tobelo Barat memeluk agama Kristen. Persentasi penduduk berdasarkan agama yang dianut ialah Kristen sebanyak 73,78% dimana Protestan 73,73% dan Katolik 0,05%, dan sebagian lagi beragama Islam yakni 26,22%.[4] Untuk sarana rumah ibadah terdapat 22 bangunan gereja Protestan, 5 masjid dan 2 mushola.
GALELA BARAT
Demografis

Galela Barat adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara, Indonesia. Penduduk kecamatan ini berjumlah 11.139 jiwa (2021), dengan luas wilayah 64,02 km², dan kepadatan penduduk 174 jiwa/km²
Demografi
Penduduk kabupaten Halmahera Utara, pada umumnya merupakan etnis atau suku Tobelo. Sementara suku bangsa yang ada di Galela Barat selain suku Tobelo adalah suku Galela, Sangir, ada juga suku Ternate, Ambon, Jawa, Modole, asal Maluku, dan suku lainnya.[2] Bahasa sehari-hari yang digunakan adalah bahasa Melayu Ternate, bahasa Galela dan bahasa Sangir.[2]
Berdasarkan data Sensus Penduduk Indonesia 2010, mencatat bahwa mayoritas penduduk kecamatan Galela Barat memeluk agama Kristen. Persentasi penduduk berdasarkan agama yang dianut ialah Kristen sebanyak 52,24% dimana Protestan 52,20% dan Katolik 0,04%. Kemudian yang memeluk agama Islam berjumlah 47,73%, dan Konghucu 0,03%.[4] Untuk sarana rumah ibadah, terdapat 20 bangunan gereja Protestan dan 5 bangunan masjid.
GALELA UTARA
Demografis

Daftar Desa
Galela Utara adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara, Indonesia. Penduduk kecamatan ini berjumlah 9.519 jiwa (2021), dengan luas wilayah 270,46 km², dan kepadatan penduduk 35 jiwa/km²
Demografi
Penduduk kabupaten Halmahera Utara, pada umumnya merupakan etnis atau suku Tobelo. Sementara suku bangsa yang ada di Galela Utara mayoritas adalah suku Galela, kemudian suku Tobelo, Sangir, ada juga Ternate, Ambon, Jawa, Modole, asal Maluku, dan suku lainnya. Bahasa sehari-hari yang digunakan adalah bahasa Melayu Ternate, bahasa Galela dan bahasa Sangir.[2]
Berdasarkan data Sensus Penduduk Indonesia 2010, mencatat bahwa mayoritas penduduk kecamatan Galela Utara memeluk agama Islam. Persentasi penduduk berdasarkan agama yang dianut ialah Islam sebanyak 64,45%, kemudian Kristen sebanyak 35,55% dengan mayoritas Protestan sebanyak 35,54%, dan sebagian kecil Katolik yakni 0,01%.[4] Untuk sarana rumah ibadah, terdapat 9 bangunan masjid, dan 25 bangunan gereja Protestan.
GALELA SELATAN
Demografis

Galela Selatan adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara, Indonesia. Penduduk kecamatan ini berjumlah 9.597 jiwa (2021), dengan luas wilayah 58,85 km², dan kepadatan penduduk 163 jiwa/km²
Demografi
Penduduk kabupaten Halmahera Utara, pada umumnya merupakan etnis atau suku Tobelo. Sementara suku bangsa yang ada di Galela Selatan mayoritas adalah suku Galela, ada juga suku Ternate, Sangir, Ambon, Jawa, Modole, asal Maluku, dan suku lainnya. Bahasa sehari-hari yang digunakan adalah bahasa Melayu Ternate, bahasa Galela dan bahasa Sangir.[2]
Berdasarkan data Sensus Penduduk Indonesia 2010, mencatat bahwa mayoritas penduduk kecamatan Galela Selatan memeluk agama Islam. Persentasi penduduk berdasarkan agama yang dianut ialah Islam sebanyak 77,57%, kemudian Kristen Protestan sebanyak 22,43%.[4] Untuk sarana rumah ibadah, terdapat 9 bangunan masjid, 7 bangunan gereja Protestan dan 6 bangunan mushola.
LOLODA KEPULAUAN
Demografis

Loloda Kepulauan adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara, Indonesia, dan kecamatan ini berada terpisah dari pulau utama Pulau Halmahera dengan empat pulau utama yang berpenghuni. Penduduk kecamatan ini berjumlah 8.086 jiwa (2021), dengan luas wilayah 52,56 km², dan kepadatan penduduk 154 jiwa/km²
Demografi
Penduduk kabupaten Halmahera Utara, pada umumnya merupakan etnis atau suku Tobelo. Sementara suku bangsa yang ada di Loloda Kepulauan mayoritas adalah suku Loloda. Selain itu, ada juga suku Buton, dan suku asal Maluku lainnya. Bahasa sehari-hari yang digunakan adalah bahasa Loloda dan bahasa Melayu Ternate.[2]
Berdasarkan data Sensus Penduduk Indonesia 2010, mencatat bahwa mayoritas penduduk kecamatan Loloda kepulauan memeluk agama Islam. Persentasi penduduk berdasarkan agama yang dianut ialah Islam sebanyak 89,12%, kemudian Kristen sebanyak 10,88% dengan dominan Protestan sebanyak 10,83% dan selebihnya Katolik 0,05%, dan mereka berada di desa Dowonggila dan desa Cera.[3][4] Untuk sarana rumah ibadah, terdapat 8 bangunan masjid, 5 bangunan gereja Protestan dan 3 bangunan mushola.
KAO UTARA
Demografis

Kao Utara adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara, Indonesia. Penduduk kecamatan ini berjumlah 13.549 jiwa (2021), dengan luas wilayah 158,34 km², dan kepadatan penduduk 78 jiwa/km²
Demografi
Penduduk kabupaten Halmahera Utara, pada umumnya merupakan etnis atau suku Tobelo. Sementara suku bangsa yang ada di Kao Utara mayoritas adalah suku Tobelo. Selain itu, ada juga, Sangir, dan suku asal Maluku lainnya. Bahasa sehari-hari yang digunakan adalah bahasa bahasa Tobelo.[2]
Berdasarkan data Sensus Penduduk Indonesia 2019, mencatat bahwa mayoritas penduduk kecamatan Kao Utara memeluk agama Kristen. Persentasi penduduk berdasarkan agama yang dianut ialah Kristen sebanyak 99,20% dengan dominan Protestan sebanyak 99,19% dan selebihnya Katolik sebanyak 0,1%. Sebagian lagi beragama Islam yakni 0,80%.
KAO BARAT
Demografis

Daftar Desa
Kao Barat adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara, Indonesia. Penduduk kecamatan ini berjumlah 9.413 jiwa (2021), dengan luas wilayah 753,98 km², dan kepadatan penduduk 12 jiwa/km².
Demografi
Penduduk kabupaten Halmahera Utara, pada umumnya merupakan etnis atau suku Tobelo. Sementara suku bangsa yang ada di Kao Barat mayoritas adalah suku Modole. Selain itu, ada juga suku Amahai, Pagu, Ternate, Jawa, Sangir, asal Maluku, dan suku lainnya. Bahasa sehari-hari yang digunakan adalah bahasa Madole, bahasa Pago, bahasa Bian, dan Jawa.[2]
Berdasarkan data Sensus Penduduk Indonesia 2010, mencatat bahwa mayoritas penduduk kecamatan Kao Barat memeluk agama Kristen. Persentasi penduduk berdasarkan agama yang dianut ialah Kristen sebanyak 77,30% dengan dominan Protestan sebanyak 76,09% dan Katolik 1,21%. Sebagian lagi beragama Islam yakni 22,70%.[4] Untuk sarana rumah ibadah, 34 bangunan gereja Protestan, 5 bangunan masjid, dan 14 bangunan mushola.
KAO TELUK
Demografis

Daftar Desa
Kao Teluk adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara, Indonesia. Penduduk kecamatan ini berjumlah 6.727 jiwa (2021), dengan luas wilayah 89,68 km², dan kepadatan penduduk 119 jiwa/km²
Demografi
Penduduk kabupaten Halmahera Utara, pada umumnya merupakan etnis atau suku Tobelo. Suku bangsa yang ada di Kao Telu selain suku Tobelo adalah suku Kisar, Pagu, Ternate, Ambon, Jawa, Modole, asal Maluku, dan suku lainnya.[2]
Berdasarkan data Sensus Penduduk Indonesia 2010, mencatat bahwa mayoritas penduduk kecamatan Kao Teluk memeluk agama Islam. Persentasi penduduk berdasarkan agama yang dianut ialah Islam berjumlah 68,52%, kemudian Kristen sebanyak 31,48% dimana Protestan 31,20% dan Katolik 0,28%.[3] Untuk sarana rumah ibadah, terdapat 9 bangunan masjid dan 4 bangunan gereja Protestan
WISATA TALAGA DUMA
Telaga Duma - Galela merupakan danau terbesar di pulau Halmahera dan memiliki nilai sejarah penting bagi masyarakat setempat. Duma menawarkan panorama alam yang indah dan natural. Airnya jernih dan tenang sehingga cocok untuk renang, mancing dan berperahu. Telaga Duma adalah salah satu Objek Wisata yang dapat anda temukan di wilayah Galela, Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara.
Di danau Galela terdapat kerambah ikan dengan beberapa rumah makan ikan bakar terapung di sampingnya. Ikan bakar terasa jauh lebih nikmat karena juga disuguhi dengan pemandangan indah di Telaga Duma yang dilatarbelakangi oleh gunung-gunung. Ikan yang tersedia adalah jenis mujair. Rumah makan ini tidak kelihatan dari jalan utama sehingga sebaiknya Anda bertanya kepada masyarakat setempat supaya tidak tersesat.
Tidak jauh dari rumah makan tersebut yakni sekitar lima menit dengan kendaraan bermotor, Anda akan menemukan Tanjung Duma. Tempat ini saat ini bernama Tanjung Van Dijken. Di lokasi ini, Anda akan menemukan monumen Hendrik Van Dijken. Monumen ini dibangun sebagai penghormatan sekaligus mengenang jasa sang misionaris asal Belanda yang menjadi pembawa Injil pertama di bumi Halmahera pada tahun 1816.
Menurut cerita, lokasi itu merupakan tempat yang diangkerkan oleh masyarakat setempat karena ada raksasa jahat bernama tumadoa yang menghuninya. Van Dijken sendiri oleh penguasa setempat ditempatkan di lokasi tersebut dengan maksud agar dirinya dilenyapkan oleh sang raksasa.
Singkatnya, keberhasilan Van Dijken untuk dapat bertahan tinggal di situ kemudian melahirkan istilah “duma widoohawa” (bahasa Galela) yang berarti “cuma dia yang tidak diapa-apakan”. Kata Duma kemudian menjadi sangat populer untuk nama danau terbesar di Halmahera Utara tersebut meskipun momennya lebih terkait dengan peristiwa letusan hebat gunung Tarakani di Galela waktu itu.
Pendakian Gunung Dukono

Gunung Dukono merupakan gunung api aktif di pulau halmahera utara. Ketinggian dari gunung tersebut hanya 1.335 mdpl. Gunung tersebut pernah meletus sangat dahsyat pada tahun 1550 dimana lava dari gunung tersebut menbentuk daratan yang mengisi selat antara Gunung Dukono dengan Gunung Mamuya. Gunung ini juga dijuluki bromonya halmahera dimana gunung ini tidak beda jauh dengan Gunung Bromo yang terletak di Jawa Timur.
Gunung Dukono dapat kita daki dalam waktu tempuh kurang lebih 3 jam dengan bantuan truk untuk sampai di pos 1. Gunung Dukono tidak terlalu sulit untuk di daki, tidak terlalu terjal. Dalam perjalan mendaki gunung dukono para pendaki akan melintasi jalur yang berpasir dan melihat sungai lahar dingin. Pemandangan di puncak dukono sangat indah saat malam hari karena bintangnya pun sangat banyak.
Kota Tobelo
Tesssss
Wisata Talaga Paca
Telaga Paca adalah salah satu Objek Wisata di Wilayah Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara. Telaga Paca menawarkan panorama alam yang indah, asri dan tenang. Lokasi telaga dengan latar belakang gunung dan bebukitan serta dikelilingi hutan rindang menjadikan tempat ini sebagai tempat rekreasi alam bebas yang menyenangkan.
Telaga ini adalah tempat yang cocok sekali untuk kita yang ingin melepaskan kepenatan. Air telaga yang tenang membuat kegiatan berperahu dan memancing di tempat ini sangat disarankan. Apabila anda datang berkunjung ke tempat ini, berdirilah di atas tebing telaga untuk mendapatkan pemandangan sekitar telaga yang menarik.
Di sekitar Telaga tidak terdapat rumah makan. Namun, penduduk sekitar Telaga Paca telah menyediakan pondok makan terapung untuk para wisatawan yang berkunjung untuk menikmati suasana alam di kawasan danau.
Lokasi Telaga berada di desa Telaga Paca yang jaraknya sekitar 25 Km di selatan kota Tobelo. Untuk ke telaga ini, anda juga dapat menggunakan kendaraan umum yakni mikrolet tujuan Kao dari terminal Wosia lalu turun di pertigaan jalan masuk desa Telaga Paca. Lanjutkan dengan ojek ke lokasi telaga ini sekitar 1 Km.
PEGUNUNGAN KARIANGA
Pegunungan Karianga merupakan pegunungan yang indah...
AIR PANAS MAMUYA
Permandian air panas mamuya yang terlatak di desa Mamuya kecamatan Galela...
Informasi
Biaya Masuk : 5.000 Ribu Rupiah
BANDAR UDARA GAMAR MALAMO

Bandar Udara Gamarmalamo terletak di kecamatan Galela dan tergolong sebagai bandara kelas III dengan jenis pesawat yang beroperasi ATR 72-500, sehingga perlu untuk ditingkatkan kemampuan pelayanannya agar dapat memenuhi permintaan masyarakat serta ikut menunjang perkembangan di daerah Kabupaten Halmahera Utara.
GLX - GAMAR MALAMO
Kode ICAO | : | WAEG |
Kode IATA | : | GLX |
Kategori bandara | : | Domestik |
Kelas bandara | : | Kelas III |
Pengelola bandara | : | UPT Ditjen Hubud |
Nomor telepon | : | 9242611306 |
Fax | : | |
Alamat email | : | bandara.gamarmalamo@gmail.com |
RUTE
Departure | Arrival | Flight |
---|---|---|
GLX - GAMAR MALAMO | MDC - SAM RATULANGI | IW1183 |
PENERBANGAN
NO | HARI | WAKTU |
---|---|---|
1 | SENIN | Tidak Ada |
2 | SELASA | Tidak Ada |
3 | RABU | Tidak Ada |
4 | KAMIS | Tidak Ada |
5 | JUMAT | Tidak Ada |
6 | SABTU | Tidak Ada |
7 | MINGGU | Tidak Ada |
BANDAR UDARA KUABANG KAO

Bandar Udara Kuabang adalah bandar udara yang terletak di Desa Jati, Kecamatan Kao, Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara. Bandar udara ini memiliki ukuran landasan pacu 2.400 x 35 m. Jarak dari kota Tobelo sekitar 75 km
KAZ - KUABANG KAO
Kode ICAO | : | WAMK |
Kode IATA | : | KAZ |
Kategori bandara | : | Domestik |
Kelas bandara | : | Kelas III |
Pengelola bandara | : | UPT Ditjen Hubud |
Nomor telepon | : | 082299422862 |
Fax | : | 0921-3124812 |
Alamat email | : | bandarakao@gmail.com |
RUTE
Departure | Arrival | Flight |
---|---|---|
KAZ - KUABANG KAO | MDC - SAM RATULANGI | IW 1176 |
PENERBANGAN
NO | HARI | WAKTU |
---|---|---|
1 | SENIN | Tidak Ada |
2 | SELASA | Tidak Ada |
3 | RABU | Tidak Ada |
4 | KAMIS | Tidak Ada |
5 | JUMAT | 14:00 WIT |
6 | SABTU | Tidak Ada |
7 | MINGGU | 14:00 WIT |
Wings Air ATR 72-600

Alenia ATR 72
ATR 72 merupakan pesawat berteknologi canggih dengan tingkat kenyamanan lebih terasa karena interior kabin dirancang lebih futuristik, sehingga penumpang dapat bersantai ketika di kabin sembari menikmati perjalanan dengan melihat pemandangan luar karena pesawat mampu terbang rendah. Selain itu, penumpang juga bisa bekerja saat penerbangan.
- Jumlah Kursi
72 seats
- Jarak Terbang
332 km
- Waktu
1h 0min
Kelas Ekonomi
- Fasilitas
Tidak Ada
Tidak Diketahui
WiFi Tidak Tersedia
Stop Kontak Tidak Tersedia
- Informasi Kursi
Ruang Kaki 76cm
Lebar Kursi 43cm
Sudut Baring 100°
Wings Air ATR 72-600

Alenia ATR 72
ATR 72 merupakan pesawat berteknologi canggih dengan tingkat kenyamanan lebih terasa karena interior kabin dirancang lebih futuristik, sehingga penumpang dapat bersantai ketika di kabin sembari menikmati perjalanan dengan melihat pemandangan luar karena pesawat mampu terbang rendah. Selain itu, penumpang juga bisa bekerja saat penerbangan.
- Jumlah Kursi
72 seats
- Jarak Terbang
332 km
- Waktu
1h 0min
Kelas Ekonomi
- Fasilitas
Tidak Ada
Tidak Diketahui
WiFi Tidak Tersedia
Stop Kontak Tidak Tersedia
- Informasi Kursi
Ruang Kaki 76cm
Lebar Kursi 43cm
Sudut Baring 100°
transportasi dalam kota
Tarif Bentor
Tarif dibawah ini diatur dalam :
INDIKATOR | TARIF |
---|---|
PELAJAR | 5.000 Rupiah |
DEWASA | 7.500 Rupiah |
Tarif Mikro
Tarif dibawah ini diatur dalam :
INDIKATOR | TARIF |
---|---|
PELAJAR | 10.000 Rupiah |
DEWASA | 15.000 Rupiah |
TRANSPORTASI LUAR KOTA
Tarif Taksi
Tarif dibawah ini diatur dalam :
TUJUAN | TARIF |
---|---|
JAILOLO | 0 Rupiah |
SOFIFI | 0 Rupiah |
SOFIFI | 0 Rupiah |
Tarif Bus/Damri
Tarif dibawah ini diatur dalam :
TUJUAN | TARIF |
---|---|
KOTA A | 0 Rupiah |
KOTA B | 0 Rupiah |
TRANSPORTASI LAUT

Tarif speedbot
Tarif Katinting
Tarif dll
PELABUHAN TOBELO
Info tentang pelabuhan tobelo
PELABUHAN GALELA
Info tentang pelabuhan galela
Layanan
CCTV

Belum ada data yang ditampilkan, kami sementara memperbaikinya.
BADAN-BADAN PEMERINTAHAN
KEDINASAN PEMERINTAHAN
Kedinasan Pemerintahan
KESEKRETARIATAN DAERAH
KESEKRETARIATAN DPRD
KECAMATAN DI KAB. HALUT
Letak

Daftar Kecamatan
RUMAH SAKIT & PUSKESMAS
BADAN USAHA MILIK DAERAH
Badan usaha milik daerah
BUKU INI ADALAH KUMPULAN DATA
Unduh Berkas
NO | JUDUL | DESKRIPSI | UNDUH |
---|---|---|---|
1 | BUKU ONEDATA TAHUN 2018 | Buku satu data kabupaten halmahera utara tahun 2018 | |
2 | BUKU ONEDATA TAHUN 2019 | Buku satu data kabupaten halmahera utara tahun 2019 | |
3 | BUKU ONEDATA TAHUN 2020 | Buku satu data kabupaten halmahera utara tahun 2020 | |
4 | BUKU ONEDATA TAHUN 2021 | Buku satu data kabupaten halmahera utara tahun 2021 | |
5 | BUKU ONE DATA TAHUN 2022 | Buku satu data kabupaten halmahera utara tahun 2022 |
PUBLIKASI LAYANAN OPD KABUPATEN HALMAHERA UTARA
Unduh Berkas
NO | JUDUL | DESKRIPSI | UNDUH |
---|---|---|---|
1 | Dinas Pendidikan dan Kebudayaan | Publikasi Data Layanan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan | |
2 | Badan Penanggulangan Bencana Daerah | Publikasi Data SAKIP BPBD | |
3 | Badan Penelitian, Pengembangan Daerah dan Statistik | Publikasi Data SAKIP Badan Penelitian, Pengembangan Daerah dan Statistik | |
4 | Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan KB | Publikasi Data SAKIP Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan KB | |
5 | Dinas Koperasi dan UKM | Publikasi Data SAKIP Dinas Koperasi dan UKM | |
6 | Pemerintah Kabupaten Halmahera Utara | Publikasi Data SAKIP Pemerintah Kabupaten Halmahera Utara | |
7 | Badan Keuangan dan Aset Daerah | Publikasi Data SAKIP Badan Keuangan dan Aset Daerah | |
8 | Dinas Kearsipan dan Perpustakaan | Publikasi Data SAKIP Dinas Kearsipan dan Perpustakaan | |
9 | Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Pertanahan | Publikasi Data SAKIP Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Pertanahan | |
10 | Dinas Pendidikan dan Kebudayaan | Publikasi Data SAKIP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan | |
11 | Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa | Publikasi Data SAKIP Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa |
LAYANAN PENGADUAN SAMPAH DAN PASAR
LAYANAN ASPIRASI DAN PENGADUAN ONLINE RAKYAT
SISTEM ONLINE SINGLE SUBMISSION
LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
SISTEM INFORMASI PEMERINTAHAN DAERAH
SATU DATA SATU PETA HALMAHERA UTARA
APLIKASI PERJALANAN DINAS PEMERINTAH KABUPATEN HALMAHERA UTARA
SIMPUL JARINGAN INFORMASI GEOSPASIAL NASIONAL (JIGN) KABUPATEN HALMAHERA UTARA
BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN KABUPATEN HALMAHERA UTARA
JARINGAN DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM KABUPATEN HALMAHERA UTARA
SATU DATA PEMERINTAH KABUPATEN HALMAHERA UTARA
DAFTAR FASILITAS HOTEL
TITIK LETAK FASILITAS BELANJA
TEMPAT-TEMPAT WISATA KULINER
TITIK TITIK DAN RADIUS RAWAN BENCANA
TITIK LOKASI FASILITAS MEDIS/KESEHATAN
TITIK LETAK/POSISI POS KEAMANAN
POSISI SUMBER MIGAS (MINYAK DAN GAS)
TITIK MENARA TELEKOMUNIKASI
TITIK HOTSPOT GRATIS PEMDA HALUT
DAFTAR FASILITAS HOTEL
TITIK LETAK FASILITAS BELANJA
TEMPAT-TEMPAT WISATA KULINER
TITIK TITIK DAN RADIUS RAWAN BENCANA
TITIK LOKASI FASILITAS MEDIS/KESEHATAN
TITIK LETAK/POSISI POS KEAMANAN
POSISI SUMBER MIGAS (MINYAK DAN GAS)
TITIK MENARA TELEKOMUNIKASI
TITIK HOTSPOT GRATIS PEMDA HALUT
DAFTAR FASILITAS HOTEL
TITIK LETAK FASILITAS BELANJA
TEMPAT-TEMPAT WISATA KULINER
TITIK TITIK DAN RADIUS RAWAN BENCANA
TITIK LOKASI FASILITAS MEDIS/KESEHATAN
TITIK LETAK/POSISI POS KEAMANAN
POSISI SUMBER MIGAS (MINYAK DAN GAS)
TITIK MENARA TELEKOMUNIKASI
TITIK HOTSPOT GRATIS PEMDA HALUT
DAFTAR FASILITAS HOTEL
TITIK LETAK FASILITAS BELANJA
TEMPAT-TEMPAT WISATA KULINER
TITIK TITIK DAN RADIUS RAWAN BENCANA
TITIK LOKASI FASILITAS MEDIS/KESEHATAN
TITIK LETAK/POSISI POS KEAMANAN
POSISI SUMBER MIGAS (MINYAK DAN GAS)
TITIK MENARA TELEKOMUNIKASI
TITIK HOTSPOT GRATIS PEMDA HALUT
DAFTAR FASILITAS HOTEL
TITIK LETAK FASILITAS BELANJA
TEMPAT-TEMPAT WISATA KULINER
TITIK TITIK DAN RADIUS RAWAN BENCANA
TITIK LOKASI FASILITAS MEDIS/KESEHATAN
TITIK LETAK/POSISI POS KEAMANAN
POSISI SUMBER MIGAS (MINYAK DAN GAS)
TITIK MENARA TELEKOMUNIKASI
TITIK HOTSPOT GRATIS PEMDA HALUT
Selayang Pandang

Sejarah Singkat
Secara geografis, Kabupaten Halmahera Utara berada pada posisi kordinat 10,57-20,0 lintang Utara dan 128,17-128,18 bujur timur. Kabupaten Halmahera Utara (Halut) terbentuk pada 31 Mei 2003 dengan ibukota Tobelo. Sejalan dengan pembentukan kabupaten baru, maka kecamatan dan desa pun dimekarkan. Sembilan kecamatan dimekarkan menjadi 22 kecamatan dan 174 desa menjadi 260 desa. Pada tahun 2009, seiring ditetapkannya Pulau Morotai sebagai kabupaten tersendiri maka jumlahnya pun berubah menjadi 17 Kecamatan dan 196 desa. Dengan demikian, secara administratif Kabupaten Halmahera Utara berbatasan dengan Kabupaten Pulau Morotai di sebelah utara, Kabupaten Halmahera Timur di sebelah timur, Kabupaten Halmahera Barat di sebelah selatan maupun barat.
Jumlah penduduk kabupaten Halmahera Utara tahun 2011 adalah 179.366 jiwa dimana 52% kelamin pria dan 48% wanita. Populasi terbanyak tercatat di Kecamatan Tobelo dengan 35.639 jiwa, sedangkan Kecamatan Kao Teluk adalah yang paling sedikit dengan 3.933 jiwa. Luas wilayah kabupaten ini adalah seluas 22.507,32 Km2 yang terdiri dari 17.555,71 Km2 (78%) wilayah laut dan 4.951,61 Km2 (22%) wilayah darat. Halmahera Utara memiliki hampir 50 pulau yang tersebar di laut Maluku dan laut Halmahera. Hampir setiap pulau memiliki keindahan alam yang khas. Pulau-pulau kecil dengan panorama pantai pasir putihnya, keindahan taman laut yang sangat indah dengan aneka ragam ikannya, keanekaragaman flora-fauna dan budaya serta situs-situs sejarah masa perang dunia II dapat dijumpai di daerah ini. Halmahera Utara merupakan salah satu daerah agraris dengan potensi alamnya yang besar terdiri dari sektor pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, kelautan, peternakan, pertambangan, industri kecil dan kepariwisataan.
Potensi alam yang belum di olah yaitu pasir besi, kandungan emas, batu mangan, batu bara (terdapat di kecamatan Loloda Utara) serta potensi hasil laut yang melimpah. Panorama alam yang indah dan mempesona serta keanekaragaman seni budaya yang masih mengakar kuat di masyarakat adalah modal pariwisata yang potensial untuk dikembangkan. Obyek wisata alam, wisata bahari, wisata budaya dan peninggalan sejarah serta agrowisata ditunjang berbagai macam tarian budaya serta hasil kerajinan rakyat berupa cinderamata membuat Halmahera Utara adalah tujuan wisata yang ideal.
Visi dan Misi


VISI :
TERWUJUDNYA KESEJAHTERAAN MASYARAKAT HALMAHERA UTARA MELALUI PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DENGAN INOVASI DAN INVESTASI DALAM KEBERSAMAAN YANG BERKEADILAN
MISI :
- MEMPERKUAT PELAYANAN DI BIDANG KESEHATAN, PENDIDIKAN DAN PERLINDUNGAN SOSIAL BAGI SELURUH PENDUDUK TERMASUK PEMAJUAN PENDIDIKAN KARAKTER DAN KEBUDAYAAN DAERAH.
- MENGURANGI KESENJANGAN WILAYAH DAN MEMPERKUAT DAYA SAING DAERAH MELALUI PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR UNTUK EKONOMI DAN PELAYANAN DASAR SERTA OPTIMALISASI PENGELOLAAN RUANG WILAYAH DAN LINGKUNGAN HIDUP.
- MEMBANGUN PEREKONOMIAN DAERAH YANG KOKOH DAN BERDAYA SAING MELALUI INVESTASI PRODUKTIF BERKELANJUTAN PADA SEKTOR PERTANIAN, PERIKANAN KELAUTAN DAN PARIWISATA SERTA PENUMBUHAN EKONOMI KERAKYATAN BERBASIS INOVASI.
- MELANJUTKAN REFORMASI BIROKRASI DAN KUALITAS PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH MELALUI INOVASI DAN TRANSFORMASI PROSES BISNIS BERKELANJUTAN.

Letak Geografis
Letak Geografis Kabupaten Halmahera Utara
Wilayah Kabupaten Halmahera Utara terletak antara 1057’ Lintang Utara - 3000’ Lintang Selatan dan 127017’ Bujur Timur - 129008’ Bujur Timur. Kabupaten Halmahera Utara berbatasan dengan :
- Sebelah Utara dengan Kab. Pulau Morotai dan Samudra Pasifik
- Sebelah Selatan dengan Kec. Jailolo Selatan Kab. Halmahera Barat
- Sebelah Timur dengan Kec. Wasilei Kab. Halmahera Timur
- Sebelah Barat dengan Kec. Loloda, Sahu, Ibu, Jailolo Kab. Halmahera Barat
Sebagaimana umumnya daerah Maluku Utara didominasi wilayah laut, Kabupaten Halmahera Utara sangat dipengaruhi oleh iklim laut karena mempunyai tipe iklim tropis yang terdiri dari dua musim (Utara-Barat dan Timur-Selatan) yang sering diselingi dengan dua kali masa pancaroba di setiap tahunnya. Kabupaten Halmahera Utara secara administrasi dibagi menjadi 17 Kecamatan dan 197 Desa.
Smart City

HALUT KOTA PINTAR
Diskominfosandi- Bimbingan Teknis (Bimtek) penyusunan Master Plan Smart City Halmahera Utara resmi ditutup, Jumat (19/11/12021). Rangkaian penutupan diakhiri dengan penandatanganan komitmen dukungan Smart City oleh seluruh kepala OPD di Lingkup Pemkab Halut.
Bimtek penyusunan Masterplan kota cerdas Smart City Kabupaten Halmahera Utara, telah dilaksanakan 4 tahap . Bimtek tahap I dilaksanakan pada 1 s/d 2 September 2021 , Bimtek tahap II, 27 s/d 28 September 2021 , Bimtek tahap III 21 s/d 22 Oktober 2021 dan Bimtek tahap IV 18 s/d 19 November 2021 , Selaku nara sumber dalam kegiatan tersebut yakni Heri Sutrisno , Listyo Dwi Harsono , Tri Widarmanti yang merupakan tim konsultan atau tenaga ahli dari Kementrian Kominfo RI.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika dan Persandian Halmahera Utara, Drs.Deky Tawaris MM menuturkan, ada empat dokumen yang akan menjadi dasar atau pedoman dalam melaksanakan Smart City di Kab. Halmahera Utara adalah , buku analisis strategi, buku program kerja kota cerdas, Quickwin, dan buku program kolaborasi kawasan wisata kabupaten yaitu Kab.Pulau Morotai, Kab.Halmahera Utara, Kab.Halmahera Tengah, Kab.Halmahera Timur.
"Tahun depan nanti ada evaluasi oleh Presiden dan juga kementrian Kominfo setelah kita berjalan mempedomani dokumen ini," ucap deky.
Sementara untuk tindak lanjutnya, Deky menjelaskan, akan ada penadatangan MOU oleh empat kepala derah yaitu Kab.Pulau Morotai, Kab.Halmahera Utara, Kab.Halmahera Tengah, Kab.Halmahera Timur yang akan di gelar pada 29-30 November 2021 di Kota Ternate, dan juga akan dilakukan penandatangan mou oleh Bupati dan Walikota Se Indonesia untuk 100 Kabupaten/Kota Smart City di jakarta pada 19 Desember nanti.
Deky juga menyampaikan ungkapan terima kasih kepada Presiden Indonesia dan juga Menteri Kominfo serta para tim konsultan dan Fasilitator Smart City , Para pimpinan OPD lingkup Pemkab Halut, ParaCamat dan Kepala Desa serta para peserta bimtek yang telah bersama sama mencurahkan pikiran,kemampuan dan tenaga untuk menyempurnakan dokumen yang telah kita siapkan.
Sementara itu, Pada kesempatan lain , Heri Sutrisno selaku Tim Ahli/Konsultan penyusunan Masterplan Smart City Kab. Halut, mengapresiasi seluruh peserta bimtek yang telah mengikuti mulai tahap pertama bimtek dilaksanakan sampai dengan penutupan.
"Melihat semangat bapak/ibu semua untuk menyelesaikan kegiatan ini, telah menggambarkan bahwa ada harapan positif halmahera utara menjadi kita cerdas nantinya", katanya.
Heri berharap, agar buku yang nantinya disusun ini akan menjadi acuan dan pedoman kita bersama dalam mengikuti program pembangunan halmahera utara menuju kota cerdas.
Mewakili Bupati Halmahera Utara, Asisten 3 Bidang Pekonomian dan Pembangunan Yudihart Noya dalam sambutannya menyampaikan terima kasih dan apresiasi mewakili pemerintah daerah kepada tim ahli/konsultan penyusunan masterplan smart city yang telah hadir dan berbagi pengatahuan bersama untuk mengembangkan daerah ini kedepanya menuju kota cerdas .
" Kami Pemerintah Daerah punya komitmen bahwa Halmahera Utara ini akan menjadi Kota Cerdas ," ucapnya.
Penyusunan masterplan smart city Kabupaten Halmahera Utara merupakan hasil kerja sama dengan Kementerian Kominfo berdasarkan hasil assessment gerakan menuju smart city dan ditindaklanjuti dengan penandatangan nota kesepahaman antar Ditjen Aplikasi Informatika dengan Pemkab Halmahera Utara di Kawasan Pariwisata Kabupaten Halmahera Utara pada kawasan Prioritas Nasional Morotai oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, pada 20 juli 2021 yang lalu secara virtual.
Acara penutupan Bimtek Smart City diakhiri dengan penandatanganan seluruh kepala OPD yang disaksikan langsung oleh Asisten 3 Bidang Pekonomian dan Pembangunan Yudihart Noya.